Perempuan Hujan

Sabtu, 27 Januari 2018

Derita Anak Palestina

Di medan pertempuran
Aku melihat mereka membawa senjata yang mematikan
Pesawat tempur yang berterbangan
Bulldozer yang menghancurkan semua bangunan

Dengan darah yang kami korbankan
Kami yang kecil ini menentang berharap menang

Kau tahu, apa yang menjadi senjata kami saat melawan tentara tak berperikemanusiaan itu?
Ya, hanya batu, Saudaraku.
Batu hasil dari puing bangunan yang mereka hancurkan,
Kulemparkan kembali kea rah manusia berperilaku syaitan

Bilangan mereka terlalu ramai, tubuh kami yang masih kecil ini kesulitan melawan mereka yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.

Saudaraku, sungguh hari-hariku penuh dengan rasa ketakutan
Tentara-tentara itu seperti singa yang kelaparan
Mereka memukul kepalaku, mematahkan kaki dan tanganku
Aku meringis kesakitan

Aku melihat saudara-saudaraku yang lain  sedang berjuang melawan
Sebagian lagi telah mati dan dibiarkan tergeletak di jalanan
Aku tak sampai hati melihat jasad mereka yang rusak karena tertimpah bangunan yang sengaja dihancurkan
Melihat jasad mereka yang hangus terbakar karena bom yang sengaja diledakan

Aku memandang langi yang penuh dengan asap, lalu berdoa;
“Ya Allah, kuatkanlah tubuh saudara-saudaraku melebihi kuatnya  berbagai senjata. Teguhkanlah iman mereka, satukan jiwa mereka untuk melawan dan memperjuangkan hak mereka.
Ya Allah, kumohon turunkan bala tentara langitmu sebagaimana telah Engkau turunkan pasukan itu di saat perang Badar dan Khaibar. Aku tak ingin saudaraku bernasib sama denganku.
Lindungi mereka beri mereka pertolonganmu, ya Allah.
Laa hawlaa walaa kuwwata illabillaah. Aamiin.”

Semakin lama, pandanganku semakin gelap.
Aku tak mampu lagi melihat tubuh-tubuh yang diseret paksa, yang disiksa, bahkan tubuh-tubuh yang tergeletak tak bernyawa.
Suara peluru yang ditembakan, suara bom yang diledakan,
Suara tangisan dan rintihan kesakitan pun semakin lama, semakin tak terdengar jelas di telinga.

Tubuhku tak lagi berdaya, “Laa illaha illallah…”
Rohku telah diambil Sang Maha Kuasa.

Visualisasi Puisinya, silakan tonton di sini.


Jangan lupa like, comment dan subscribe ya! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar