Perempuan Hujan

Rabu, 04 November 2015

Untuk Perempuan Yang (Juga) Mencintainya.

Hai, salam kenal.

Aku menulis surat ini untukmu, perempuan yang (juga) mencintaimu.
Perempuan yang kerap hadir di kepalaku, yang hanya bisa buat aku tersenyum sabar. Yang seringkali membuatku kepayang. Untuk perempuan yang sampai sekarang aku tak mengenalinya.


Kau tak mungkin bertanya-tanya siapa aku, kan? Ya, kau mengenaliku dengan buta. Karena itu, aku ingin kau mengenaliku dengan mata terbuka.

Perkenalkan;
Hai, aku perempuan yang mencintai laki-laki yang sama denganmu. Tapi aku rasa, aku lebih beruntung dari dirimu, aku bisa memeluknya kapan saja, bisa mendengarnya bercerita, bisa tertawa bersama dengannya, bisa mengeluh apa saja padanya, bisa melakukan apa saja padanya, bisa mencintainya sebebas-bebasnya. Aku bisa melakukan itu semua dengannya. Ya, tentu dengan lelaki yang selama ini mengabaikanmu. Lelaki yang mencintaiku sampai sekarang ini.

Maaf, bukan maksud untuk pamer. Karena kau tahu sendiri, kebahagiaan sudah berada dalam lingkaran kami. Kau tak perlu lagi ikut campur denan urusan kami, memprovokasi dengan bualan busuk semata. Kami tuli akan hal itu. Kau perlu tau, rasanya percuma kau melakukan hal apapun untuk mendapatkan cintanya (lagi). Sekuat apapun kau merobohkan hubungan kami, sekeras apapun kau berteriak perihal kejelekan (salah satu) dari kami. Aku rasa percuma, itu hanya akan membuang-buang waktumu saja. Itu tak perlu.

Hari ini, kutitipkan surat ini padamu, meskipun aku tak tahu, kapan kau akan membacanya. Mungkin suatu hari, ketika kau menstalking salah satu akun sosial mediaku, kau lihat link yang kucantimi dalam linimasaku. Bukan kah begitu, kerjamu? Ah, sudahlah, aku ada pesan untuk kau baca;
Kau mencintainya, kan? Biarkan ia bahagia, meski bukan dengan kau. Jangan paksa ia untuk mencintaimu, apalagi dengan cara bodoh yang selama ini kaulakukan. Ini merugikan(hati)mu. 

Berjuang dengan sehat; ikhlaskan dia dengan yang lain, lelaki itu sudah bersamaku. Lebih baik gunakan waktumu untuk mencintai orang yang mencintaimu juga, walau bukan dia yang kau ingini. Cobalah cintai lelaki lain yang mencintaimu, nanti kau akan terbiasa,lalu bahagia dengannya. Percayalah, witing tresno jalaran soko kulino. 

Terima kasih.

Salam.

Dari aku, Perempuan yang dicintainya Pampam.


Untukmu, Perempuan yang (juga) menggilainya mencintainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar