Perempuan Hujan

Senin, 09 Maret 2015

Darah Juang.

Aparat keamanan melakukan penembakan yang terus membabi buta. Pelemparan gas air mata pun terjadi hampir di setiap jalan. Kami mahasiswa dari perguruan tinggi dan sebagian masyarakat yang turun ke jalan terpancing emosi untuk terus memberontak. Aparat yang tak punya hati nurani itu menganiaya dan menginjak-injak kami.  Cairan darah terus menetes pada tubuh kami. Tumpah ruah bak hujan yang mengguyur bumi.

Aku; salah satu mahasiswa yang turun aksi dibiarkan tergeletak di tengah jalan. “Negeri yang permai ini menjadi kotor dihuni para iblis seperti kalian, Tuan. Demi Tuhan, Kami disini berjuang untuk menyelamatkan bangsa ini!” volume suaraku meninggi, emosiku semakin meningkat dan ribuan kalimat pedas pun sudah kulontarkan. Keadaan semakin memanas. Aparat pun semakin keras terhadap kami yang tak pernah mau menyerah akan perlawanan ini.
 


#FiksiLaguku ini terinspirasi dari Lagu ‘Darah Juang’ dari John Tobing.

1 komentar: