Aparat keamanan melakukan penembakan yang terus membabi
buta. Pelemparan gas air mata pun terjadi hampir di setiap jalan. Kami
mahasiswa dari perguruan tinggi dan sebagian masyarakat yang turun ke jalan terpancing
emosi untuk terus memberontak. Aparat yang tak punya hati nurani itu menganiaya
dan menginjak-injak kami. Cairan darah terus
menetes pada tubuh kami. Tumpah ruah bak hujan yang mengguyur bumi.
Aku; salah satu mahasiswa yang turun aksi dibiarkan
tergeletak di tengah jalan. “Negeri yang permai ini menjadi kotor dihuni para
iblis seperti kalian, Tuan. Demi Tuhan, Kami disini berjuang untuk menyelamatkan
bangsa ini!” volume suaraku meninggi, emosiku semakin meningkat dan ribuan kalimat
pedas pun sudah kulontarkan. Keadaan semakin memanas. Aparat pun semakin keras
terhadap kami yang tak pernah mau menyerah akan perlawanan ini.
#FiksiLaguku ini terinspirasi dari Lagu ‘Darah Juang’
dari John Tobing.
Membayangkan kejadiannya kayanya serem ih
BalasHapus