Perempuan Hujan

Minggu, 31 Mei 2015

Selamat Hari Jadi Kita, Hikari NiJi♥



Satu Juni, pertama. Satu Juni, kedua. Dan, hari ini adalah Satu Juni yang ketiga.

Selamat ulang tahun, Hikari NiJi.

Sungguh, aku tak bisa berkata apa-apa. Yang jelas, aku bangga dengan hubungan persahabatan ini. Rasanya baru kemarin kita saling berkenalan, saling bertukar cerita di setiap harinya.
Aku masih tak percaya dengan hubungan ini; hubungan yang tak pernah kita rencanakan, tapi berjalan manis. Amat manis. Hubungan yang tanpa sengaja kita buat ini sudah sangat terikat, meski tahun ini, kebersamaan tak selalu memihak kepada kita.

Ya! Tahun ini, jarak ada di antara kita setelah lulus sekolah. Aku dengan kuliah, Dewi dan Amel dengan pekerjaannya. Hhm.. Satu lagi, Almh. Desi, Ia dengan alam barunya. Jarak yang sangat jauh sekali, tapi dengan doa lah batin kita terasa jauh lebih dekat.

Di sini, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih atas jiwa dan raga kalian, keluarga keduaku; Almh. Desi, Amel, dan Dewi.
Terima kasih atas mata yang ikhlas melihat segala kekuranganku, atas telinga yang selalu setia mendengarkan ceritaku. Terima kasih juga atas mulut serta suaranya yang kalian berikan untuk menasihatiku, menegurku dan mengingatkanku ketika aku bersalah. Terima kasih atas uluran tanganmu yang senantiasa selalu membantuku ketika aku sedang kesusahan. Terima kasih atas kekuatan yang kalian berikan melalui genggaman tangan dan sebuah pelukan ketika aku sedang melemah. Terima kasih atas segala-galanya yang kalian persembahkan untukku.

Sungguh, terlalu banyak kebaikan yang kalian berikan untukku. Aku saja sampai bingung, apa yang aku harus tulis lagi, cerita kita terlalu banyak. Intinya, aku merasakan kebahagiaan saat bersama kalian. Kita belajar menghargai semua perbedaan yang terjadi diantara kita.

Aku berharap, Hikari Niji akan terus seperti namanya; Cahaya Pelangi. Keindahannya terpancar karena kita saling menghargai satu sama lain. Meski banyak warna, tapi kita tetap berjalan sejajar, saling menghargai, dan tidak mendominasi ego dengan warna diri masing-masing, itulah yang kita lihat dalam persahabatan dan kekeluargaan kita. Selama perbedaan yang ada di antara kita bisa saling menghargai dan tidak mencoba merusak warna lainnya, atau berjalan sesuai jalan warnanya masing-masing dan tidak pula mengambil jalan warna lain, maka perbedaan itu adalah sebuah nikmat persahabatan yang begitu besar untuk kita rasakan. Ah, indahnya kita, Sahabatku.

Ah, yaa ini khusus teruntuk Emakku; Almh. Desi Lestari
Kau tak usah khawatir, kita tak mungkin melupakanmu begitu saja setelah kepergianmu. Melalui doa, kita akan mengirimkanmu sebuah hadiah. Kita yakin, kau pasti tersenyum senang di alam sana. Kita sayang kamu, mak:'*

Duh ya ampun, maaf, aku terlalu banyak berkata-kata. Aku sangat bergairah dengan hari ini, bahagia bisa menikmati hari bertambah usia persahabatan kita. Sekali lagi, Selamat ulang tahun, Hikari Niji; Cahaya Pelangi(ku). Semoga ikatan persahabatan ini selalu kuat; tak mudah putus, meski benda setajam apapun yang mencoba untuk memutuskan ikatan ini. Aamiin…


Selasa, 01 Juni 2015



Senin, 25 Mei 2015

Akhirnya Kumenemukanmu.


Kau masih berbicara di depanku, menceritakan apa saja yang ada di dalam kepalamu. Aku tenggelam dalam lautan kata-kata yang ada di bibirmu. Saat aku menatapmu tanpa kedip, aku melihat semesta yang ingin aku tinggali, yaitu hatimu.

“Mau kah kau menikah denganku?” ucapmu lembut, namun pasti. Aku terkejut, jantungku berdetak tak seperti biasanya. “Biarkan aku mencintamu hingga ujung usiaku, kasih. Aku mohon.” kau memeluk erat jemariku, tanda kau tak sedang main-main.

Ya Tuhan, aku tak bisa berkata apa-apa selain mengangguk. Seketika air mataku jatuh dengan pelan tanpa kusadari. Kau tersenyum, lalu memeluk tubuhku. Aku bahagia.


Akhirnya aku menemukanmu, kasihku. Pertanyaan atas kerisauan hatiku, kini semua sudah terjawab. Aku bersedia hidup dalam semestamu, mencintai apa yang ada di dalamnya hingga ujung usiaku. Sempurnalah cinta kita.

"Akhirnya Kumenemukanmu" - Naff #FiksiLaguku