Entah
harus mulai dari mana aku menulis surat cintaku ini. Surat dari seorang hamba
yang telah Engkau ciptakan di bumiMu yang begitu indah. Surat dari seorang yang
tidak tahu balas budi atas semua kebaikan yang telah diberikan Allah kepadanya.
Surat yang datang dari seorang makhluk yang paling sempurna menurutMu, berwujud
manusia. Semoga Engkau berkehendak membacanya ya Allah, surat cinta yang
kutujukan padaMu dengan linangan air mata.
Ya
Allah,
Hampir
19 tahun Kau hadirkan aku di bumiMu ini. Begitu banyak coretan pena yang telah
kutulis di dalam buku catatan harianku. Baik coretan itu berupa kebaikan maupun
keburukan, tentu Engkau lebih tahu seperti apa diriku ini. Tentu pula malaikat di
kanan dan kiriku tak pernah lengah dengan apa yang aku lakukan, semua tercatat
rapih dalam buku catatan amalku.
Ya
Allah,
Terkadang
aku merasa begitu Engkau sayangi. Bagaimana tidak, seburuk apapun perlakuanku
padaMu, tetapi Engkau tak pernah marah. Kau tetap sabar menghadapiku. Dengan
tatapan kasih sayang dan kelembutanMu, Kau penuhi segala kebutuhanku, Kau
penuhi semua permintaanku. Benarlah jika ada ungkapan yang pernah aku dengar
dari orang lain yang mengatakan bahwa kasih sayangMu kepada makhluk ciptaanMu
melebihi kasih sayang seorang ibu walaupun ada satu juta ibu yang dikumpulkan
di muka bumi ini. Kasih sayangMu selalu mendahului murkaMu.
Ya
Allah,
Maafkan
aku jika sering berjalan di muka bumiMu dengan mata bisa melihat, tetapi buta.
Telinga bisa mendengar, tetapi tuli. Mulut bisa berbicara, tetapi bisu. Kaki
bisa berjalan, tetapi lumpuh. Dan kami sering merasa paling pintar, tetapi
sesungguhnya bodoh. Kami berjalan bagai mayat sombong, tertawa terbahak-bahak,
tak mengerti untuk apa hidup di dunia ini. Astaghfirullah.
Ya
Allah,
Maafkan
aku jika masih sering mengeluh atas setiap takdir yang Kau tetapkan untukku.
Kadang aku tak mampu membaca rahasiaMu, membaca maksud yang tersirat atas
setiap takdirMu. Aku masih suka merasa bahwa Kau tak memberikan yang aku pinta.
Padahal seharusnya aku yakin, apapun yang Kau berikan untukku, apapun yang
terjadi dalam hidupku, semua itu pasti yang terbaik untukku, taka da yang
sia-sia sedikitpun. Tak mungkin Kau mencelakai hambaMu, seharusnya aku sadar
akan hal itu.
Ya
Allah,
Maafkan
aku jika masih kurang bersyukur atas setiap nikmat yang Kau berikan. Seringkali
kenikmatakan membutakan mata hatiku. Hingga tanpa sadar akupun lupa mengucap
syukur kepadaMu. Padahal semua nikmat adalah pemberian dariMu dan aku pun tahu
Kau pernah berjanji, apabila aku besyukur, Kau akan tambah nikmat itu padaku.
Tetapi kenyataannya aku pun sering tak bersyukur, dan kufur atas setiap nikmat
yang Kau berikan.
Ya
Allah,
Engkaupun
tahu masih sedikit sekali amal sholehku selama ini. Sudah sedikit, amal sholeh
itupun masih kurang sempurna, terkadang masih aku nodai dengan niat-niatan
duniawi yang terkadang tak kusadari. Terkadang ada rasa riya dan ingin dilihat
oleh orang lain. Engkau pasti lebih tahu bisikan hatiku. Mungkin kalaupun amal
sholehku dikumpulkan, itupun takkan cukup untuk menutupi dosa-dosa yang telah
kuperbuat.
Ya
Allah,
Betapa
seringnya aku bertaubat, tetapi tanpa kusadari aku kembali ingkar kepadaMu.
Betapa sering aku memohon ampun, tetapi setelah itupun aku kembali mengotori
hatiku. Lagi-lagi Engkaupun lebih tahu daripada diriku sendiri. Bahkan tanpa
sadar dosa-dosa itupun aku lakukan dengan kebanggaan. Astagfirullah.
Ya
Allah,
Kedua
orang tuaku, keluargaku, adik-adikku, sahabat-sahabatku mungkin menganggapku
orang baik. Padahal jika mereka tahu seberapa hinanya diriku, seberapa kotornya
hati ini, mungkin jangankan mereka mau mengenalku, menatap wajahku pun mereka
tak kan pernah sudi. Tetapi lagi-lagi Kau tutupi semua aib-aibku di depan
mereka. Kau biarkan aku terlihat baik di depan mereka, padahal sesungguhnya aku
hanya seorang hamba yang hina dihadapaMu.
Ya
Allah,
Aku
tak tahu sampai kapan Kau izinkan aku hidup di dunia ini. Semua adalah
rahasiaMu. Tetapi ya Allah, jika aku boleh memohon padaMu, sudilah kiranya Kau
tetap menyangiku hingga kelak kematian tiba. Mungkin setelah menulis surat
inipun, aku akan melakukan dosa kembali, tetapi satu pintaku ya Allah, jangan
pernah Kau tinggalkan aku sedikitpun, walaupun aku sering pergi meninggalkanMu.
Tegur aku dengan lembut ya Allah, jika aku mulai jauh dariMu. Bimbing setiap
bisikkan hatiku, setiap lisanku, dan setiap langkahku agar setia pada jalanMu.
Ya
Allah,
Jangan
Kau panggil aku sebelum aku bisa membahagiakan dan membalas kebaikan kedua
orang tuaku. Walaupun aku tahu, apabila aku bisa memberi dunia dan seisinya
kepada mereka, itupun takkan pernah sebanding dengan pengorbanan yang mereka
lakukan untukku. Tetapi jika Kau berkehendak memanggil aku sebelum aku bisa
membahagiakan keduanya, maka aku titipkan mereka padaMu. Bahagiakanlah mereka
ya Allah, dunia dan alhirat. Jadikan setiap kebaikan yang mereka lakukan
untukku sebagai penghapus dosa-dosa mereka. Aku yakin Engkaulah sebaik-baiknya
pemberi balasan.
Ya
Allah,
Ada
juga orang-orang yang kusayangi selain orang tua dan keluargaku. Mereka tak
satu darah denganku, mereka tak satu orangtua denganku, tetapi mereka sangat
menyayangiku dan aku pun menyayangi mereka. Merekalah saudara spiritualku di
jalanMu. Mereka yang mengajariku tentang indahnya mencintaiMu dan KekasihMu.
Mereka yang selalu hadir saat aku jauh dari orangtua dan keluargaku. Mereka
dengan sabar mau menerima segala kekurangku. Aku mohon ya Allah, sayangi pula
mereka. Bimbing jalan mereka saat aku tak berada di dekatnya. Kumpulkan kelak
kami di surgaMu sebagaimana Kau kumpulkan kami di dunia ini.
Ya
Allah,
Pintaku
yang terakhir, jikalau nanti saat itu tiba, saat dimana malaikat maut
menjemputku, bimbinglah lisan hamba untuk hanya menyebut namaMu. Jangan biarkan
aku menyebut sesuatu yang kucintai di dunia ini. Karena aku ingin kembali
kepadaMu, tanpa membawa cinta yang lain selain cintaku padaMu. Matikan aku
khusnul khotimah ya Allah dan penuhi dadaku dengan rasa rindu berjumpa denganMu
dan kekasihMu. Tak ada yang lebih kuinginkan kecuali bisa menatap wajahMu dan
memelukMu kelak di surga.
Terimalah
semua doaku ya Allah, ampuni segala dosaku, kasihanilah aku dan sayangi aku
hingga di hari aku menutup mata selamanya, kembali kepelukanMu. Jika Kau tak
mau menerimaku, kemana lagi aku harus kembali? Karena aku berasal dariMu dan
kelak akan kembali kepadaMu.
Sembah
Sujudku,
Hamba
yang penuh dosa.