Perempuan Hujan

Rabu, 03 Mei 2017

Kebebasan yang Kebablasan


Atas nama kebebasan...
kau rela kebablasan!?
Atas nama kebebasan...
Kau menjelma jadi oportunis dan menjual sisi idealis!?
Atas nama kebebasan...
Kau rubah tugasmu sebagai pilar ke-empat demokrasi
Menjadi bagian dari para antek brengsek pilar lain!?
Jika karena uang dan kekuasaan hingga kode etik rela kau abaikan,
di mana sudah hati nuranimu!?

Jurnalmu membutuhkan fakta pada tiap-tiap kebenaran
Penamu memerlukan kejujuran ditiap tetes tintanya
Skeptismu diciptakan untuk mengungkap tabir yang bungkam
Reformasi dilahirkan agar kau terlepas dari kesewenang-wenangan
Bukan justru disalah gunakan
Hanya karena atas nama kebebasan dan demi uang serta kekuasaan
Bung, berhentilah menjadi hamba uang dan budak kekuasaan
Mereka hanya tuan yang tak ber-Tuhan

Ini negeri demokrasi yang telah melahirkan reformasi dan kebebasan beraspirasi. Selama hampir dua dekade, pembredelan bukan lagi sebuah ancaman. Tak ada yang perlu ditakutkan untuk sekedar menyebar tulisan. Namun kebebasan telah mengabaikan arti keseimbangan dan ketidak berpihakan. Mungkinkah memang seperti ini kebebasan yang diimpikan? Pers kerap disebut sebagai jembatan rakyat dan pemerintah. Tapi sudahkah pers sungguh-sungguh menjadi penyambung suara rakyat?
Selamat memperingati hari kebebasan pers, Insan Pers^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar